• Jelajahi

    Copyright © LADANG DOA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Doa dan Koromah serta Profil Mbah Kyai Hafid Nogosari

    Saturday, 2 January 2016, January 02, 2016 WIB Last Updated 2018-01-01T01:38:38Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Alhamdulillah Ladang Doa mempersembahkan Seklumit Profil Mbah Kyai Hafid Nogosari dan doa serta Karomahnya : silakan di baca....
    Di Kabupaten Jember ada beberapa tokoh yang sering di ziarahi banyak orang, diantara makam ulama  yang paling ramai serta paling banyak di kunjungi masyarakat di kabupaten Jember  yang pertama Makam Habib Sholeh Tanggul, yang kedua Makam Mbah Kyai Muhammad Shiddiq Jember Kota, dan yang ketiga Makam Mbah Kyai Hafid Nogosari  Rambipuji.
    KH Ahmad Hafiduddin bin Usman Basyaiban, yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Kyai Hafid Nogosari  (gelar  Nogosari karena beliau tinggal dan juga wafat di desa Nogosari) beliau berasal dari Desa Brongkal Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Ayah beliau sendiri bergelar Kyai Ageng Usman berasal dari mataram dan masih ada keturunan dengan Raden Fatah sekaligus juga keturunan Prabu Brawijaya Majapahit, Kyai ageng Usman sendiri makamnya ada di pemakaman Gribik malang.
    Kyai Hafid pada waktu masih muda selain belajar ilmu agama kepada ayahnya sendiri juga menimba ilmu agama kepada KHR Khozin bin Khoiruddin bin Ahmad Al-Adhomat Khon Siwalan Panji Sidoarjo, yang kelak juga menjadi mertuanya. Setelah bebarapa tahun beliau belajar kepada Mbah Kyai Khozin, Kyai Hafid berangkat menimba ilmu di Mekkah kurang lebih selama tujuh tahun.
    Sepulang dari belajar ilmu agama di Mekkah Kyai Hafid kembali mengabdi kepada gurunya Kyai Khozin di Siwalan Panji, dan beliau pun di ambil menantu oleh Kyai Khozin dan dinikahkan dengan putrinya Nyai Muhsinah binti Kyai Khozin.
    Di kisahkan oleh Kyai As’ad Syamsul Arifin Situbondo merupakan teman Kyai Hafid dan juga sama-sama santri dari Mbah Kyai Khozin. Bahwasanya suatu ketika Kyai Khozin menyatakan ini calon Walinya Allah sambil menunjuk kepada Kyai Hafid yang masih muda. Cerita diatas disampaikan oleh Kyai As’ad pada waktu memperingati acara 40 harinya wafatnya Kyai Hafid Nogosari.

    Setiap hari minggu beliauMbah Kyai Hafid Nogosari  mengadakan pengajian kitab tafsir secara umum yang banyak di hadiri oleh masyarakat dan kyai-kyai sekitar kecamatan Rambipuji. Beliau sangat memegang teguh ilmu syariat. Ketika membaca ayat-ayat suci al-Quran suara beliau sangat tartil,  merdu dan sangat fasih, beliau sangat hati-hati dan benar-benar menerapkan ilmu tajwid seuai makhorijul hurufnya. Begitu juga ketika beliau membaca aurad dzikir-dzikir beliau membacanya dengan cara perlahan tidak terburu buru, karena bahasa arab beda pengucapan artinya bisa jauh berbeda.
    Amalan utama Mbah Kyai Hafid, yang menjadi dasar hidup yang sangat di pegang teguh ada 2 hal, yaitu :
    1. Mengerjakan wudlu di usahakan dengan sesempurna mungkin
    2. Mengerjakan shalat di usahakan dengan sesempurna mungkin 
    Kemulian seorang hamba di hadapan Allah di ukur oleh ketakwaanya, ukuran ketakwaan seeorang tergantung kualitas shalatnya. Ukuran kualitas shalatnya seseorang tergantung dari kualitas wudlunya. Semakin manusia dekat dengan Tuhanya maka semakin baguslah shalatnya, shalat yang bagus karena orang tersebut senantiasa memperhatikan wudlunya. shalat adalah gerbang ma'rifat menuju mihrab ilahi rabbi, dan wudlu adalah kuncinya.
    Maka jika seseorang ingin merubah prilakunya maka ubahlah cara shalatnya, dari shalat yang biasa-biasa di usahakan menjadi shalat yang berkualitas. Untuk bisa melakukan shalat secara berkualitas maka perlu di ubah cara wudlunya, dari cara wudlu yang biasa-biasa saja di usahakan wudlu sesempurna mungkin.
    Sampai-sampai Mbah kyai Hafid ketika akan melaksanakan shalat beliau berdandan terlebih dahulu, memakai minyak wangi, memakai celak, memakai jam tangan, memakai sarung paling bagus, pakainpaling bagus, jubahpaling bagus, serban yang paling bagus. Dan beliau beliau senantiasa mengerjakan shalat lima waktu secara berjamaah. Sehingga apabila ada santri atau salah satu keluarga beliau tidak shalat berjamaah maka beliau tidak segan-segan untuk memberikan hukuman.
    Karomah-karomah beliau
    Beliau tidak hanya terkenal dengan kealimnya tapi juga dengan kekeramatanya, banyak orang yang sowan kepada beliau minta sambung barokah doa, mulai dari habib, ulama, kyai, masyarakat umum dan orang-orang non muslim, juga orang-orang tionghoa atau china. Habib Muhammad bin Ali Al-Habsy dari Ketapang Probolinggo sendiri sangat menghormati Mbah Kyai Hafid Nogosari, sampai-sampai karena ta’dzimnya Habib Muhammad beliau tidak berani duduk dihadapanya tanpa seizin Mbah Kyai Hafid.
    Menurut beberapa sumber yang bisa dipercaya salah satu kekeramatan  Mbah Kyai Hafid yang luar biasa yang Allah anugrahkan bahwasanya beliau sering dirawuhi (di kunjungi) Rasulullah secara yaqdlohsecara sadar.  Kejadian ini sering terjadi kepada orang-orang yang sudah menjadi pilihan Allah, yang memiliki tingkat mahabbah billah serta mahabbah birrasul yang tinggi.
    Suatau hari sekitar tahun 1975 Mbah Kyai Hafid kedatangan tamu istimewa dari Brongkal Malang, yang tidak lain adalah adik kandung beliau sendiri yang bernama KH. Muhammad Kholil bin Usman (Mbah Kholil Brongkal) yang rencana mau pamitan kepada sang kakak untuk menunaikan ibadah Haji.Belum sempat kyai Kholil masuk rumah tiba-tiba Kyai Hafid sudah keluar untuk menyambut sang adik langsung menciuminya dan memeluknya begitu lama sambil beliau menangis, dengan suara gemetar Mbah Kyai Hafid mengucapkan waktunya sudah tiba – waktunya sudah tiba. Ternyata sang adik tercinta di panggil oleh Allah dan di makamkan di mekah.
    Ada suatu kisah yang menarik, suatu hari Pak Sholeh sowan kepada Mbah Kyai Khotib Abdul Karim Curah Kates- Ajung Jember yang juga terkenal kekeramatanya, banyak yang mengatakan jika Kyai Khotib adalah seorang Waliyullah.
    “Namamu siapa dan darimana”? tanya Kyai Khotib
    “Nama saya Sholeh dari Nogosari Kyai”, jawab sang tamu
    Kamu beruntung tinggal di Nogosari, disitu ada wali agung yang masih hidup dan kedudukanya lebih tinggi dari saya, kyai Hafid itu adalah qutub. Begitu kata Mbah kyai Khotib kepada pak sholeh.
    Suatu ketika mbah Kyai Hafid di depan rumah beliau, tiba-tiba Kyai Hafid berteriak-teriak memanggil Wahyu...... Wahyu.... kamu segera kesini. Wahyu adalah Khadam sekaligus santrinya Mbah Kyai hafid
    “Ada apa Mbah Kyai” ? tanya Wahyu
    “Sebentar lagi akan ada peristiwa besar, aku melihat di langit ada tulisan besar Lailaha illa Allah Muhammadur Rasulullah, yang arahnya dari pasuruan tepatnya di lokasinya Kyai Hamid Pasuruan, dan aku juga punya tulisan itu berada atasku”.Jawab Kyai Hafid.
    Tidak berapa lama peristiwa besar tersebut terjadi, sang bumi bersedih karena seorang pelayan umat yang penuh dengan kekeramatan yang di cintai Allah KH Abdul Hamid Pasuruan menghadap kepada sang Kholiq. Tidak berselang lama dari meninggalnya Kyai Hamid Pasuruan, Mbah Kyai Hafid pun menyusul menghadap keharibaan ilahi Rabbi pada hari/tanggal Senin 27 Shafar 1406 H, dalam usia kurang lebih 105 tahun dan meninggalkan 12 putra-putri, dan diantaranya yang masih hidup : KH Nur Ali Yasin, Kyai Imam Ahmad Nur Sadah, dan Kyai Hasan

    Peringatan Khaul
    Undangan terbuka untuk masyarakat umum muslimin-muslimat, santri dan juga khususnya para alumni PP Al-Hafidzi. Pada tahun ini 2015 M/1437 H akan di adakan Khaul ke-31“Al-arif billah Al-Magfullah KH Ahmad Hafiduddin Bin Usman Basyaiban”. Insy Allah akan di laksanakan pada hari/tanggal : Kamis 10 Desember 2015, waktu : 08:00 WIB (Pagi Hari), Tempat : PP Al-Hafidzi Nogosari – Rambipuji – Jember.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler

    Sholawat

    +