masukkan script iklan disini
Ladang Doa - Doa Mengalihkan Hujan, semoga doa ini bisa memberi manfaat bagi Umat,amiin
اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا
Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan turunkan kepada kami (HR. Al Bukhory)
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan turunkan kepada
kami. Ya Allah turunkanlah di atas bukit-bukit, gunung-gunung,
bendungan air (danau), dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta
pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan (HR. Al Bukhory)
do’a diatas dibaca ketika kita punya hajat agar tidak
hujan di tempat kita, bukan dengan maksud menolak rezeki hujan, atau
tidak rela dengan ketentuan Allah.
===
Selengkapnya:
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَمْرٍو الْأَوْزَاعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
أَصَابَتْ النَّاسَ سَنَةٌ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فِي يَوْمِ جُمُعَةٍ قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَ الْمَالُ وَجَاعَ الْعِيَالُ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا فَرَفَعَ يَدَيْهِ وَمَا نَرَى فِي السَّمَاءِ قَزَعَةً فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا وَضَعَهَا حَتَّى ثَارَ السَّحَابُ أَمْثَالَ الْجِبَالِ ثُمَّ لَمْ يَنْزِلْ عَنْ مِنْبَرِهِ حَتَّى رَأَيْتُ الْمَطَرَ يَتَحَادَرُ عَلَى لِحْيَتِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمُطِرْنَا يَوْمَنَا ذَلِكَ وَمِنْ الْغَدِ وَبَعْدَ الْغَدِ وَالَّذِي يَلِيهِ حَتَّى الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى وَقَامَ ذَلِكَ الْأَعْرَابِيُّ أَوْ قَالَ غَيْرُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَهَدَّمَ الْبِنَاءُ وَغَرِقَ الْمَالُ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا فَرَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا فَمَا يُشِيرُ بِيَدِهِ إِلَى نَاحِيَةٍ مِنْ السَّحَابِ إِلَّا انْفَرَجَتْ وَصَارَتْ الْمَدِينَةُ مِثْلَ الْجَوْبَةِ وَسَالَ الْوَادِي قَنَاةُ شَهْرًا وَلَمْ يَجِئْ أَحَدٌ مِنْ نَاحِيَةٍ إِلَّا حَدَّثَ
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Al Mundzir
berkata, telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amru Al Auza’i berkata, telah
menceritakan kepadaku Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin
Malik berkata, “Pasa masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam manusia
tertimpa paceklik. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang
memberikan khutbah pada hari Jum’at, tiba-tiba ada seorang Arab badui
berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan
telah terjadi kelaparan, maka berdo’alah kepada Allah untuk kami.”
Beliau lalu mengangkat kedua telapak tangan berdoa, dan saat itu kami
tidak melihat sedikitpun ada awan di langit. Namun demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, sungguh beliau tidak menurunkan kedua tangannya
kecuali gumpalan awan telah datang membumbung tinggi laksana pegunungan.
Dan beliau belum turun dari mimbar hingga akhirnya aku melihat hujan
turun membasahi jenggot beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka pada
hari itu, keesokan harinya dan lusa kami terus-terusan mendapatkan
guyuran hujan dan hari-hari berikutnya hingga hari Jum’at berikutnya.
Pada Jum’at berikut itulah orang Arab badui tersebut, atau orang yang
lain berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, banyak bangunan yang
roboh, harta benda tenggelam dan hanyut, maka berdo’alah kepada Allah
untuk kami.” Beliau lalu mengangkat kedua telapak tangannya dan berdoa:
‘ALLAHUMMA HAWAALAINAA WA LAA ‘ALAINAA (Ya Allah, turunkanlah hujan di
sekeliling kami dan jangan kepada kami) ‘. Belum lagi beliau memberikan
isyarat dengan tangannya kepada gumpalan awan, melainkan awan tersebut
hilang seketika. Saat itu kota Madinah menjadi seperti danau dan
aliran-aliran air, Madinah juga tidak mendapatkan sinar matahari selama
satu bulan. Dan tidak seorang pun yang datang dari segala pelosok kota
kecuali akan menceritakan tentang terjadinya hujan yang lebat tersebut.”
(HR. Al Bukhary)Ladang Doa