• Jelajahi

    Copyright © LADANG DOA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Doa Dan Kemakrifatan Kyai Ageng Haji Muhammad Ulinnuha Arwani

    Thursday, 18 February 2016, February 18, 2016 WIB Last Updated 2016-02-18T18:34:27Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Ladang Doa - Jika Anda bertanya pesantren terdepan yang mencetak para penghafal Al-Qur'an dengan kualitas terbaik maka salah satu jawabannya adalah Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Kudus. Pesantren Al-Qur'an rintisan Kyai Ageng Mbah Arwani Amin Said ini dikenal sebagai salah satu Pesantren Al-Qur'an terbaik di Indonesia. Dan sekarang yang memimpin adalah beliau Simbah Kyai Ulinnuha , putra pertama Mbah Arwani.

    Mbah Arwani yang merupakan Mursyid Thariqah Khalidiyyah yang mempunyai Khanaqah atau pondok Thariqah di Dusun Kwanaran ini pun menitiskan kekhilafahan thariqahnya kepada Mbah Ulinnuha. Jadi, sebagaimana Abahnya, Kyai Ulinnuha juga memimpin Pondok Tahfidh sekaligus menjadi Murabbiy Thariqah di Induk Kwanaran Kudus. Dikatakan induk, karena cabang-cabang pondok thariqah Kwanaran sudah mencapai kurang lebih ratusan cabang yang tersebar di sepanjang kawasan Pantura Jawa, seperti Semarang, Demak, Jepara, Kudus, Grobogan, Pati, Rembang dan lain-lain.

    Perawakan Mbah Ulinnuha yang gagah, ganteng dan rapi selalu menyenangkan jika dipandang. Tetapi, tutur kata yang halus beliau lebih menyenangkan lagi didengarkan. Kepada siapa pun beliau selalu memakai bahasa kromo inggil (jawa halus) sebagai bentuk penghormatan beliau kepada siapa saja tanpa memandang status serta umur orang yang bersangkutan. Begitulah salah satu bentuk ketawadhu'an beliau.

    Beliau adalah putra kyai besar dan waliyullah, yang oleh Mbah Hamid Pasuruan diberi julukan Mbah Arwani Wali Kudus. Meskipun seorang putra tokoh besar, Mbah Ulinnuha saat masih mondok di Pondok asuhan Kyai Wali Muhammadun, Pondowan, Pati, Jawa Tengah, beliau masak ya masak sendiri. Apabila mendapat giliran menyapu halaman pondok/ndalem kyai, beliau juga yang menyapu sendiri.

    Paman saya, Kyai Mansur yang kebetulan teman satu kamarnya, sering kali saat melihat Gus Ulinnuha  memegang sapu lidi , Kyai Mansur mencoba memintanya :

    "Gus, biar saya saja yang menyapu untuk panjenengan." Kata paman saya. Mbah Ulinnuha selalu menolaknya dengan halus dan mengatakan matur suwun (terima kasih) saja.

    Ketawadhu'an ini yang merupakan ciri khusus beliau. Hanya saja, karena beliau itu ditakdirkan Allah menjadi seorang kyai yang kaya raya. Punya mobil mewah serta pakaian beliau selalu tampak rapi dan wangi, kadang kala membuat orang salah menilai.

    Gus Lukmanul Hakim putra Kyai sepuh Jekulo Kudus pernah bercerita. Salah seorang teman disaat melihat keadaan diri Mbah Ulinnuha yang seperti itu dia berkata :

    "Kyai thariqah kok kaya raya. Bajunya bagus-bagus dan mobilnya mewah. Tidak pantas ya? Mestinya Kyai Thariqah itu harus khumul , tidak suka bermewah-mewah."

    Nah, selang satu minggu, teman itu sowan kepada Habib Anis bin Alawiy Al-Habsyi Shohib Gurawan, Solo. Memang teman ini mulazamah di Majelis Rauhah al-Arif Billah Habib Anis ini. Pada kesempatan itu, saat teman itu baru saja duduk, tiba-tiba Habib Anis datang menghampiri dia dan bertanya :

    "Antum dari mana ?" tanya Habib Anis.

    "Dari Kudus, Habib" jawabnya.

    "Alhamdulillah, Kudus itu ada seorang kyai yang sebenar-benarnya kyai . Namanya kyai Ulinnuha. Antum kalau ada perlu apa soal keagamaan datang kepada kyai Ulinnuha ya? " tutur Habib Anis.

    Teman itu langsung kaget dan teringat keingkaran hatinya kepada kyai Ulinnuha dan sontak teguran Habib Anis itu (yang mempunyai kasyf agung) membuatnya jatuh lemas dan menangis menyesali diri. Dia baru sadar seseorang tidak boleh menilai maqamat orang lain dari penampilan lahiriyahnya saja. Karena itu adalah sirr  dan sirr tempatnya ada di dalam jiwa dan hati. Tak ada yang bisa melihat kecuali ahlinya.

    Laa ya'riful jauhar illal Jauhariy (Tidak mengerti karat derajat mutiara kecuali tukang mutiara).

    Tetapi saya juga memaknai persaksian Habib Anis tentang kekyaian yang sebenarnya dari Mbah Ulinnuha adalah salah satu bukti ketulusan serta keikhlasan Kyai Ulinnuha dalam menjalani hidupnya.

    Saya tahu persis, karena saya, Alhamdulillah, arbainiyyah saya dalam bimbingan beliau. Dalam banyak kesempatan, di hadapan ratusan murid-murid thariqah pun, saat ada yang bertanya tentang satu hukum agama atau masalah thariqah kepada beliau dan tampaknya beliau benar-benar belum mengerti jawabannya, maka tanpa malu beliau akan menjawab :

    "Kulo dereng mangertos jawabanipun. Insya Allah benjang menawi sampun pikantuk jawaban panjenengan kawula paringi pirsa. “ (Saya belum tahu jawabannya. Insya Allah besok kalau saya sudah ketemu jawabannya Anda akan saya beri tahu)

    Masya Allah, seorang mursyid, seorang kyai besar di hadapan banyak murid tanpa malu mengatakan Laa Adriy (aku tidak tahu).

    Saya ingin bertanya kepada Anda, sosok ahli ikhlas semacam beliau ini di zaman sekarang masih ada apa tidak ?

    Apalagi kyai ataupun para ustadz televisi tidak ada yang tidak tahu bagi mereka. Semua pertanyaan pasti di jawab. Benar salah belakangan. . .

    Saya menjadi memahami makna Habib Anis tentang “sebenar-benarnya kyai” ini. Saya teringat cerita sejenis yang hampir ribuan tahun lampau sudah dianggap langka. Cerita tentang Imam Malik ra.

    Haitsam bin Jumail berkata : "Aku menyaksikan Imam Malik yang ditanya 48 pertanyaan dan dia menjawab untuk 33 pertanyaan tersebut dengan jawaban ‘Aku tidak tahu’. "

    Imam Malik sendiri berkata : "Sangat penting bagi seorang yang ‘Alim mewariskan kepada para murid dan rekan di sekelilingnya ucapan “laa adriy” (Aku tidak tahu jawabannya) sampai akhirnya kebiasaan itu menjadi pokok dalam genggaman mereka, sehingga jika ada yang bertanya dengan soal yang tidak diketahui jawabannya maka mereka akan sigap menjawab ‘Aku tidak tahu’ "

    Dalam bentuk seperti ini, saya memandang Kyai Ageng Haji Muhammad Ulinnuha Arwani mempunyai keistimewaan tersendiri yang membuat Habis Anis mengatakan bahwa beliau adalah " sebenar-benarnya kyai ".

    Semoga Allah memanjangkan umur beliau dan para mursyid yang lain. Tetap dalam kesehatan dan keselamatan sehingga kami semua selalu mendapat limpahan keberkahan mereka semua. Amiin…
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler

    Sholawat

    +