masukkan script iklan disini
Bagi yang mau menjalankan tirakat puasa,silakan simak tulisan pak woco ini agar mengerti.
Ada beberapa bentuk puasa dan tirakat misalnya:
Tidak tidur semalam suntuk/ pati geni tidak boleh keluar kamar semalam suntuk, tidak boleh tidur dan makan minum. Puasa senin kamis Mutih mulai dari kemampuan satu hari hingga 40 hari hanya makan nasi putih dan minum air putih sedikit pada saat matahari terbenam. Ngeruh yaitu hanya boleh makan sayur dan buah , dilarang yang bernyawa. Ngebleng yaitu tidak keluar kamar sehari semalam , tidak ada lampu, hanya keluar saat buang air kecil, tidak boleh tidur, makan dan minum Nglowong hanya makan tertentu dengan waktu tertentu tidur hanya 3 jam Ngrowot hanya boleh makan satu jenis buah maksimal 3 buah dari subuh sampai magrib. Nganyep/ ngasrep boleh makan sembarang tapi yang tidak ada rasanya dan harus didinginkan sedingin dinginnya. Ngidang hanya boleh minum air putih dan daun. Lainnya tidak boleh. Ngepel hanya makan nasi sehari satu kepal sampai 3 kepal saja. Wungon tidak boleh makan minum dan tidak tidur selama 24 jam Ngalong , puasa ngrowot sambil menggantung di atas pohon dengan posisi kaki diatas kepala dibawah / sungsang. Topo jejeg yaitu tidak boleh duduk selama 12 jam Lelono melakukan perjalanan malam jam 12 sampai jam 3 untuk mawas diri atas kesalahan yang diperbuat selama ini. Kungkum yaitu puasa bersila dalam sungai yang ketemu dua arusnya mulai jam 12 malam sampai jam 3 atau jam 4 pagi. Tatacara tapa Kungkum adalah sebagai beikut : Masuk kedalam air dengan tanpa pakaian selembar-pun dengan posisi bersila (duduk) didalam air dengan kedalaman air se tinggi leher. Biasanya dilakukan dipertemuan dua buah sungai Menghadap melawan arus air Memilih tempat yang baik, arus tidak terlalu deras dan tidak terlalu banyak lumpur didasar sungai Lingkungan harus sepi, usahakan tidak ada seorang manusiapun disana Dilaksanakan mulai jam 12 malam (terkadang boleh dari jam 10 keatas) dan dilakukan lebih dari tiga jam (walau ada juga yang memperbolehkan pengikutnya kungkum hanya 15 menit). Tidak boleh tertidur selama Kungkum Tidak boleh banyak bergerak Sebelum masuk ke sungai disarankan untuk melakukan ritual pembersihan (mandi dulu) Pada saat masuk air, mata harus tertutup dan tangan disilangkan di dada Nafas teratur Kungkum dilakukan selama 7 malam biasanya Topo pendem / ngluwang yaitu puasa dikubur hidup-hidup hanya deberi jalan nafas, biasanya selama 3 hari atau 7 hari, pertaruhannya nyawa dan hasilnya adalah mampu menghilangkan tubuh dari pandangan orang atau melihat jelas dengan mata telanjang orang/ mahluk – mahluk ghoib. Tapa Ngeluwang disebut-sebut sebagai cara untuk mendapatkan daya penglihatan gaib dan menghilangkan sesuatu. Tapa Ngeluwang adalah tapa dengan dikubur di suatu pekuburan atau tempat yang sangat sepi. Setelah seseorang selesai dari tapa ini, biasanya keluar dari kubur maka akan melihat hal-hal yang mengerikan (seperti arwah, jin dlsb). Ngalong Tapa ini dilakukan dengan posisi tubuh kepala dibawah dan kaki diatas (sungsang. Pada tahap tertentu tapa ini dilakukan dengan kaki yang menggantung di dahan pohon dan posisi kepala di bawah (seperti kalong/kelelawar). Pada saat menggantung dilarang banyak bergerak. Secara fisik bagi yang melakoni tapa ini melatih keteraturan nafas. Biasanya puasa ini dibarengi dengan puasa Ngrowot. Ngrame Tapa Ngrame dilakukan ditengah keramaian, yakni selalu menebarkan kebajikan dan memerangi angkara seperti yang dilakukan oleh para ksatria yang diiringi Punakawannya dalam cerita pewayangan. Menurut Dr. Simuh, orang Jawa juga melakukan tapa yang berhubungan dengan anggota badan, yakni : Mata : tapanya mengurangi tidur, zakatnya tidak menginginkan apa yang sudah dipunyai orang lain. Telinga : tapanya mencegah hawa nafsu, zakatnya menghindari mendengar segala perbantahan Hidung : tapanya mengurangi minum, zakatnya tidak mencela keburukan orang lain. Lisan : tapanya mengurangi makan, zakatnya menghindari menggunjing keburukan orang lain Aurat : tapanya menahan syahwat, zakatnya menghindari perbuatan zina Tangan : tapanya mencegah perbuatan mencuri, zakatnya lumuh mara tangan atau tidak memukul orang lain Kaki : tapanya tidak untuk berjalan buat keburukan, zakatnya suka berjalan buat istirahat ( Simuh, 1988 : 344-345 ) Sedangkan menurut Ki Ageng Suryo Mentaram, dalam upaya mendekatkan diri kepada Gusti Allah, manusia Jawa juga harsu menjalankan 7 macam tapa, yaitu : Tapa Jasad, yakni laku badan jasmaniah. Hati agar dibersihkan dari sifat benci dan sakit hati, rela atas nasibnya, merasa diri pasrah terhadap ketentuanNya. Hal ini merupakan tingkah laku yang berada dalam tataran syariat. Tapa Budi, yakni laku batin atau laku tarikat. Hati harus jujur, menjauhi segala bentuk dusta dan menepati segala janji. Tapa Hawa Nafsu, yakni berjiwa sabar dan alim serta memaafkan kesalahan – kesalahan orang lain. Tapa Brata atau Tapa Rasa Sejati, yakni menempa diri melakukan semedi untuk mencapai beninge kalbu atau ketenangan batin Tapa Sukma, yakni bersikap ambeg parama arta atau bermurah hati, ikhlas dalam berbagi dan tidak mengganggu orang lain. Tapa Cahya Amuncar, yakni agar hati selalu awas dan ingat, mengerti lahir batin, membedakan yang palsu dan sejati. Tapa Hidup ( Tapaning Urip ), yakni melakoni hidup dengan penuh kehati – hatian serta ikhlas tanpa rasa khawatir karena percaya segala sesuatu yang terjadi adalah merupakan kebijakan dari Gusti Allah Yang maha Mengetahui. Secara umum bertirakat / berpuasa / bertapa harus dimulai dengan mandi keramas / bersuci dan niat dalam hati untuk mendekatkan diri pada Allah swt.